Disambut,belaga! disambit muram!





“bahkan, aku sudah merubah diriku, semula kasar menjadi halus. tapi apa? sudah ku bilang kan. Disambut,belaga! disambit muram! jadi aku harus apa?”

Sungguh rumit kisah cintaku. Pada awalnya ya benar, memang aku suka dia. Tapi hanya sekedar suka. Lalu? Ya setelah ku dapatkan,ku buang begitu saja. Setelah dia memberikan, semua yang kumau tanpa harus kupinta. Ibarat habis manis sepah dibuang.

Wajahnya tidak menarik,  kulitnya juga tidak bersih, penampilannya pun amat membosankan, kepribadiaannya juga tidak humoris, dia orang yang diam dan alim. Dirinya berbanding terbalik 180derajat denganku, mulai dari fisik sampai ke kepribadiannya. Dia hitam aku putih, dia tinggi aku agak pendek, dia introvert aku extrovert, dia royal aku perhitungan, dia baik aku mikir-mikir dulu baiknya. Entah mengapa aku pernah menyukainya. Barangkali,Mungkin karena, kemuliaan hatinya.dan pastinya karena sudah terlalu lama aku sendiri. Ingin rasanya memiliki pasangan. Umurku juga sudah layak untuk memiliki kekasih, bahkan untuk menikah pun sudah siap. Tetapi dia lelaki yang cukup mapan, tapi tetap saja aku mencampakkannya.

Murung begitulah keadaan dia ketika ku berbuat buruk dengan mencampakkannya. Sulit sekali untuk tersenyum dikala dia sedang patah hatinya. Sulit sekali melepas diriku,kala aku memutuskannya.

Lalu aku sengaja membakar kecemburuannya. baru putus hubungan 1 minggu, kembali saja aku dengan mantan kekasihku. Mudah kan? Tidak begitu sulit! Lalu ku pamer kan di depan wajahnya. Beres! Dia benar terbakar amarah! Tapi dia tidak berhenti begitu saja mengejarku kembali. Sampai akhirnya,lisanku ini yang mencabik-cabik perasaan dan logikanya sehingga membuat ia benar-benar pergi dengan luka di hati.

1 bulan kemudian, aku putus dengan si kambing hitam ini, ya! Mantanku yang ku peralat untuk membakar amarah si dia. Namun, aku menyayanginya. Tapi apa daya, dia mencampakanku begitu saja. CUKUP! Ku biarkan dia pergi,padahal hati ini perih!

Kudapati, dia menjalin kasih dengan wanita lain. Mungkin sederajat denganku, dan dia (pacarnya) layak bersaing dengan ku. Dalam hatiku: “Kemana dia yang selalu memujaku, berlutut dihadapanku untuk memohon cintaku? Kemana si pengemis cinta. Kemana dia yang dulu selalu ada dibawah ketiak ku. Kemana dia yang dulu selalu mengejar ku. Kemana dia yang selalu menjadi budak asmaranya. Ohhh….. Tuhan aku kehilangan semuanya. Enak saja! Dulu dia mengejarku, kenapa sekarang dia meninggalkanku? TIDAK BISA! AKU HARUS MENDAPATKANNYA KEMBALI!”

Kusiapkan 1000 cara untuknya. Rayuanku, dekapanku,dan airmataku telah kusiapkan! Aku akan menemuinya…… aku membuat janji bertemu dengannya esok hari pukul 4 sore di rumahnya.

*esok hari dirumah dia*
Aku                 : sesungguhnya aku mencintaimu. Namun dulu aku malu untuk
  mengakuinya. Dan aku terpaksa melakukan itu kepadamu. Aku
  menemuimu hanya untuk meminta maaf dan tidak berharap untuk dapat
  menjalin kasih kembali.namun, terima lah ini.
( ku berikan kotak besi
  berisi, cincin yang pernah ia berikan, bunga mawar dan puisi)
Dia                  : apa ini?
Aku                 : kau buka saja
Dia                  : untuk apa?
Aku                 : (berlutut) maafkan aku, aku sayang kamu. Sampai detik ini aku tidak
bisa melupakan bayang-bayangmu. Sungguh aku tidak berbohong.
Dia                  : (meraih tubuhku dan memeluku) sudahlah, yang lalu biarkan berlalu.
Sekarang ya sekarang! Jalani saja hidupmu. Aku juga mencintaimu.
Aku                 : aku memang tidak pantas untukmu. Aku pergi
Dia                  : (melepaskanku) hhmmmm….
Aku                 : (aku melangkahkan diri, jalan menunduk. Sambil berharap dia
                         memanggilku.) (dalam hati) ayoolaaahhh panggil aku cepat panggil aku!
Dia                  : Rrrr…ROSA!
Aku                 : (akhirnyaaaa…… dia memanggilku dan aku terus berjalan)
Dia                  : AKU MENCINTAIMU, TOLONG JANGAN TINGGALKAN AKU
                          LAGI. AKU AKAN KEMBALI PADAMU!
Aku                 : yeaahh ini yang ku mau. Hhehehe selamat datang kembali ( menggit bibirku lalu tersenyum dan aku langsung berbalik badan)

Rayuanku memang selalu ampuh untuknya.aku kembali menjalin kasih dengannya dan dia meninggalkan kekasihnya, karna kekasihnya juga tidak mencintainya. Begitu mudah.

Hubungan ini terus berjalan, nampaknya aku mencintainya! Oh TIDAAK! Aku tidak boleh mencintainya….. ya Tuhan!! Kenapa aku ini?

Kenyataan aku benar mencintainya. Bahkan aku rela merubah sikapku, yang semula dingin menjadi hangat. Kasar menjadi halus, dan ketus menjadi ramah. Ditunggu menjadi menunggu. Diharap menjadi mengharap. Aku menuruti kemauannya. Tidak boleh ini,itu, memakai celana pendek, ibadah, aku turuti. Tapi semakin aku mengejarnya, semakin dia besar kepala. Sekarang dia berani marah padaku, berani membentakku, dan berani untuk mengabaikanku. Padahal dulu sedikitpun tidak pernah.
Aku mulai tak tahan, aku berontak. Aku kembali kasar padanya. Hanya kasar! Dia kembali melunak, dia kembali menunjukan wajah melasnya.

Aku bercerita ke grace, sahabatku. Ia yang tau kisahku. Grace marah ketika aku kembali mengasari dia.
Aku           :“bahkan, aku sudah merubah diriku, semula kasar menjadi halus. Tapi
                    apa? sudah ku bilang kan. Disambut,belaga! disambit muram! jadi aku
                   harus apa?”
Grace        :“itu pengorbananmu! Dulu dia kerahkan seluruh dirinya untuk dirimu.
                   Kenapa sekarang kau tidak mau berkorban sedikit untuknya”
aku            :“iyaa terserahlah.”

Perkataan grace terus membenak di pikiranku, Aku pun tak tega. Tapi apa daya aku sebenarnya telah mencintainya. Tapi aku punya prinsip tidak untuk diinjak-injak oleh lelaki.

Sudah ku bulatkan tekadku untuk menikah dengannya. Karna ia pemuda yang sangat baik hati walaupun tidak tampan, dia pintar dan aku yakin dia bisa menafkahiku.

Malam  ini,aku mengunjungi kost-annya. Berbunga-bunga hatiku. Bebek bakar kesukaanya ku bawakan sebagai menu makan malam kami berdua. Terdengar lantunan music blues yang sangat romatis. Hihhh bulu roma ku bangkit mendengar lantunan lagu nan romatis. karna aku ingin membuat kejutan untuknya,.aku masuk dengan mengindik-indik Tanpa mengetuk pintunya aku langsung saja masuk kedalam. Kubuka pintunya, dan ku berbalik badan menutup pintunya.

Astagaaa! Alangkah terkejutnya aku ketika melihat dia sedang BERDUA! BERDUA! Dengan seorang laki-laki yang tidak aku kenal. BERDUA? Masalahnya bukan hanya berdua! Tapi apa yang mereka lakukan? Aku jijik melihatnya. Mereka berdansa, berpelukan dan saling bercumbu mesra. Aku terdiam kaku, yang ada hanya buah air mataku yang jatuh dari mataku. Aku tak percaya! Sungguh! Tenyata dia penyuka sesame jenis! Ya Tuhan! Tolong aku. Sontak Mereka kaget melihatku berdiri kaku di depan pintu. Aku membuka pintu dan dia berhasil menggapai tanganku.
Dia       :“Mau kemana?”
Aku     :“aaa…..aa…kkuuu…. pulang”
Dia       :“tunggu”
Aku     :“tidakkkk”
Dia       :“enak saja kau, setelah kau buat diriku seperti ini, kau ingin pergi begitu saja? No way! (menangis) karenamu aku jadi seperti ini, kehilangan identitasku.”
Aku     :“kenapa? (menangis ketakutan)”
Dia       :“(berteriak) AKU BEGITU MENCINTAIMU ROSA! TAPI APA? KAU GORESKAN LUKA! KAU BILANG! AKU LEMAH, DAN LEBIH BAIK AKU MENJADI HOMO SAJA? YAAAAA ROSA IYAAA!!!! AKU MENCINTAIMU, ITU SEBABNYA MENGAPA AKU TURUTI UCAPAN MU DULU! INGATKAH KAMU BAHWA AKU SELALU MENURUTI APA MAUMU! DAN SEKARANG? KAMU MAU PERGI? MUDAH SAJA ROSA!
Aku     :“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud memintamu seperti ini. Maafkan lisanku”
Dia       :“UCAPAN ITU LEBIH TAJAM DARI SAMURAI, UCAPAN LEBIH MUJARAB DARI DOA. UCAPAN SAMA SAJA DENGAN DOA!”
Aku     :“ku Tarik kembali ucapan bodohku yang dulu”
Dia       :“Tarik kemana? Ke neraka? Ya kamu akan segera masuk NERAKA”
Aku     :“(bersujud dan bersimpuh) tolong biru maafkan aku”
Dia       :“(mengambil sebuah pisau) INI MAAFMUU!!!”
Aku     :“TIDAAK”
Belum sampai mendarat di perutku,hanya melukai tanganku dan darah mulai mengalir. Ia memberhentikan laju pisaunya. Dan melepaskannya,ia tak kuasa melihatku berdarah dan menangis.
Aku     :“aku mencintaimu biru, maafkan kesalahanku”
(Biru memeluku, menciumiku dan menolongku. Dia bergegas mengambil obat untuk menutup luka ku. Dia minta maaf, karena dia khilaf.)
Dia       :“rosa aku gila”
Aku     :“kamu tidak gila sayang”
Dia       :“aku sekarang kehilangan siapa diriku sebenarnya”
Aku     :“aku akan bantu mengembalikan kamu sayang”
Dia       :“bisakah?”
Aku     :“tinggalkan lelaki itu dan mulailah hidup bersamaku biru”
Dia       : iya rosa (memeluk)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh proposal makanan

Pengalaman cari kerja part-time 1

Make celana pendek aja