Kumis kucing



    
XII AP 2
    
    
    

KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat dari ALLAH SWT,karna rahmat darinya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok membahas tentang “Tanaman obat”.
Kelompok 3 memilih jenis tanaman obat “kumis kucing” karena khasiat dari tanaman tersebut sangat luar biasa bagi menyembuhkan beberapa penyakit seperti radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis., reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah.
Makalah ini kami ciptakan dalam rangka memenuhi nilai tugas semester 5-6, selain itu untuk menambah pengetahuan,belajar merawat tanaman,belajar bertanggung jawab, belajar bekerja sama, dan saling bertukar informasi.
Makalah ini kami ciptakan dengan penuh rasa antusias,kerja sama yang kompak, dan saling diskusi antar anggota.
Kami harap hasil karya kami dapat berguna bagi semua orang dan mendapatkan nilai yang luar biasa dari guru ipa kami.
Tak lupa kami berterima kasih kepada Bapak Bustomi (guru ipa) yang telah memberikan tugas yang sangat bermanfaat bagi kami, teman-teman satu kelas yang akan membantu dalam bertanya (diskusi), masing-masing diri kami yang dapat berkerja sama dengan baik dalam menemukan,membuat hingga merawat tanaman tersebut. Dan masih banyak pihak lain yang membantu terciptanya karya kami.
Dalam menciptakan makalah ini,kami sadar bahwa masih banyak kekurangannya, maka dari itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari guru-guru ataupn teman-teman.
Demikian kata pengantar yang kami sampaikan,atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


                                                                                                                                                                                Hormat Kami


                                                                                                                                                                                Kelompok 5




Daftar Isi


Cover                                                                    …………………………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar                                                 …………………………………………………………………………………………………2
Daftar Isi                                                              …………………………………………………………………………………………………3
Pembahasan Tanaman Kumis Kucing      …………………………………………………………………………………………………4
                -Nama Latin
                -Manfaat
                -Media Tanam
                -Cara Pemeliharaan
                -Cara Pengolahan
Referensi                                                            …………………………………………………………………………………………………7
               







PEMBAHASAN TANAMAN “KUMIS KUCING”
Orthosiphon aristatus Orthosiphon aristatus
Kerajaan:
Divisi:
Upadivisi:
(tidak termasuk)
Kelas:
(tidak termasuk)
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
O. aristatus
Nama binomial Orthosiphon aristatus
Nama lain        Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda), remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura)
Ketinggian       Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing 500 - 1.200 m dpl.
sejarah
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.

Orthosiphon aristatus atau dikenal dengan nama kumis kucing termasuk tanaman dari famili Lamiaceae/Labiatae[1]. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam menanggulangi berbagai penyakit.[2]

Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.




Asal Daerah
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.(7)
Daerah Asal
            Tanaman kumis kucing ini diambil dari kabupaten Bantaeng. Kecamatan Eremerasa, desa Kampala.
Nama Kumis Kucing di Masing-masing Daerah
            Giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura).
Ciri-Ciri
Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter.[2] Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul.[2] Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya,[2] ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm. urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm.[2]

Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai menanggulangi berbagai penyakit, Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis., reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah.[2] Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri.
Morfologi Tanaman
Kumis kucing merupakan tanaman terna yang tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi sampai 2 m, batang bersegi empat agak beralur, berambut pendek atau gundul. Helai daun berbentuk bundar telur lonjong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, lancip atau tumpul, panjang 1 cm sampai 10 cm, lebar 7,5 mm sampai 5 cm; urat daun sepanjang tepi berambut tipis atau gundul, kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai 3 cm. Perbungaan berupa tandan yang keluar di ujung cabang, panjang 7 cm sampai 29 cm, di tutupi oleh rambut pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih; gagang berambut pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm. Kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berambut pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota berwarna ungu pucat atau putih, panjang 13 mm sampai 27 mm, di bagian atas di tutupi oleh rambut pendek yang berwarna ungu atau putih, panjang tabung 10 mm sampai 18 mm, panjang bibir 4,5 mm sampai 10 mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1,75 mm sampai 2 mm. (3).
Kandungan Kimia
Tanaman kumis kucing ini memiliki kandungan kimia berupa orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.(5)
Methylripariochromene A (MRC) telah diisolasi dari daun Orthosiphon aristatus (Lamiaceae).(6)
Data Ekologi
            Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang II. Dapat  tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat 500 m - 900 m di atas permukaan laut, curah hujan tahunan 3000 mm/tahun, bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan - 9 bulan, bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan - 5 bulan, suhu udara : 280C - 340C, kelembapan sedang, dan dengan penyinaran yang tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di tanah  jenis andosol atau latosol, dengan tekstrur  lempung berpasir, dan dengan drainase yang baik. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah, dengan kedalaman perakaran 30 cm - 60 cm dari permukaan tanah dengan kemasaman (pH) 5 - 7 7.(5)

Kegunaan dan Cara penggunaan
Kegunaan
            Tanaman kumis kucing biasa dimanfaatkan untuk mengobati infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi kandung kemih (Cystitis), sakit kencing batu, encok (Gout arthritis), peluruh air seni (Diuretic), dan menghilangkan panas dan lembab.(5)
Biol Pharm Bull. 1999 Oct;22(10):1083-8
            Berdasarkan penelitian Matsubara dkk. yang meneliti tentang aktivitas senyawa methylripariochromene A (MRC) sebagai antihipertensi dari daun Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yang merupakan tanaman tradisional Indonesia diperoleh bahwa methylripariochromene A (MRC) yang diisolasi dari daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) memiliki 4 hal temuan yang penting untuk dikaji yakni 1) MRC menyebabkan penurunan berkelanjutan terhadap tekanan darah sistolik dan penurunan laju kerja jantung setelah pemberian SHRSP (Stroke-prone spontaneously hypertensive rats) secara subkutan pada lelaki sadar, 2) MRC menunjukkan tekanan yang bergantung pada konsentrasi kontraksi induksi oleh K+ tinggi, 1-fenilefrin atau prostaglandin F2α dalam endothelium-gundul pada aorta toraks tikus, 3) MRC menunjukkan meredam yang ditandai dari daya kontraktil tanpa reduksi yang signifikan pada laju pemukulan pada atrium marmut yang terisolasi bilateral, 4) MRC meningkatkan peningkatan jumlah urin dan sekresi Na+, K+, dan Cl- selama 3 jam setelah pemberian oral dengan garam pada tikus yang dipuasakan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa methylripariochromene A (MRC) memiliki khasiat yang berhubungan dengan penurunan tekanan darah , seperti vasodilatasi, menurunkan curah jantung, dan diuretik. Sehingga dapat mendukung penggunaan tradisional daun kumis kucing sebagai pengobatan hipertensi berkat adanya senyawa methylripariochromene A (MRC) dalam daun Kumis kucing (Orthosiphon aristatus).(6)
Cara Penggunaan
            Untuk pemakaian secara umum 30 - 60 gram tanaman kumis kucing yang telah dikeringkan atau 90 - 120 gram (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh sebagai teh.(5)
            Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangan), Orthosiphon stamineus (kumis kucing), Phyllanthus urinaria (meniran), Commelina communis, masing-masing 30 gram, direbus kemudian diminum.(5)

Manfaat Kumis Kucing


Keunggulan kumis kucing dibanding tanaman obat alami lain diberkati oleh kandungan beberapa zat kimia seperti minyak atsisi, saponin, sapofonin, sinensetin, mioinositol, zat samak dan kalium.
Tidak sedikit pula pakar pengobatan tradisional yang sepakat menjadikan kumis kucing ke dalam daftar tumbuhan obat tanpa efek samping, hal ini disetujui setelah melewatkan proses analisis terhadap efek samping yang ditimbulkan dari adanya senyawa kimia yang terdapat di dalamnya.
Sementara berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai manfaat kumis kucing untuk mengobati banyak penyakit.

1. Batu Ginjal

  • Persiapkan sekitar 20 lembar daun atau 3 genggam daun kumis kucing kering yang sudah dibilas menggunakan air mengalir.
  • Apabila di sekitar rumah ada pohon keji beling, Anda bisa petik sekitar 5 lembar daunnya. Jangan lupa juga untuk mencuci dengan air mengalir hingga bersih.
  • Rebus kedua daun ke dalam 2 gelas air hingga mendidih.
  • Minum obat batu ginjal secara rutin sehari 2 kali masing-masing satu gelas.

2. Memperlancar Pengeluaran Air Kemih

  • Kombinasi bahan antara kumis kucing, tanaman meniran dan akar alang-alang secukupnya.
  • Rebus ketiga bahan obat bersama 3 gelas air dalam panci.
  • Tunggu sampai mendidih dan air tersisa setengah dari takaran air awal, kemudian tunggu dingin.
  • Minum air rebusan tersebut secara teratur 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

3. Diabetes

  • Petik sektiar 15 lembar daun kumis kucing, setelahnya cuci bersih.
  • Rebus dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
  • Tunggu sedikit dingin, kemudian minum secara rutin 1 kali dalam sehari.

4. Keputihan

  1. Rebus sejumput daun kumis kucing dan daun beluntas.
  2. Setelah itu siapkan pula 1 sendok teh jintan hitam dan 10 biji kemukus sampai air benar-benar mendidih.
  3. Minum obat keputihan tersebut secara teratur 1 kali dalam sehari.

5. Sakit Pinggang

  1. Sediakan 7 lembar daun kumis kucing dan 2 potong akar kumis kucing.
  2. Rebus dalam 1 gelas air sampai mendidih.
  3. Terakhir, minum ramuan obat sakit pinggang ini secara teratur 2 kali sehari.

6. Masuk Angin

  1. Rebus daun kumis kucing secukupnya dalam segelas air.
  2. Biarkan air mendidih dan debit air tersisa setengah dari jumlah awal.
  3. Tunggu sampai dingin, barulah minum sampai habis secara teratur.

Manfaat kumis kucing sebagai obat lain adalah meredakan rasa sakit saat encok, menyembuhkan asam urat, infeksi kantung kemih, dan nyeri saat buang air kecil. Ramuan obat-nya masih sama, Anda hanya perlu merebus daun kumis kucing sesuai kebutuhan dan diminum rutin hingga gangguan kesehatan yang Anda derita dapat sembuh secara berangsur.

Kegunaan secara empiris

Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai menanggulangi berbagai penyakit, Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis., reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah.[2] Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri.[2]

Iklim

       1) Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman ini adalah lebih dari 3.000 mm/tahun.
       2) Dengan sinar matahari penuh tanpa ternaungi. Naungan akan menurunkan kadar ekstrak daun.
       3) Keadaan suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah panas sampai sedang.

Media Tanam

       1) Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian, untuk produksi sebaiknya dipilih tanah yang gembur, subur, banyak mengandung humus/bahan organik dengan tata air dan udara yang baik.
       2) Tanah Andosol dan Latosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing.

Ketinggian

Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing 500 - 1.200 m dp

Pengendalian hama/penyakit secara organic

Sama seperti pada tanaman obat lainnya bahwa pengendalian hama/penyakit secara organic pada pertanaman kumis kucing lebih diusahakan secara PHT (pengendalian hama secara terpadu). Termasuk di dalamnya system bercocok tanam secara tumpang sari akan dapat menghambat serangan hama/penyakit. Untuk pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara manual dengan cara penyiangan seperti telah dijelaskan di atas. Namun apabila diperlukan dapat diterapkan penyemprotan dengan insektisida maupun pestisida nabati. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:
       Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids.
       Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.
       Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.
       Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.
       Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.
       Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.

Penyakit yang menyerah tanaman kumis kucing
Penyakit yang menyerang disebabkan oleh jamur upas (Upsia salmonicolor atau Corticium salmonicolor). Jamur ini menyerang batang atau cabang tanaman yang berkayu. Pengendalian dilakukan dengan perbaikan tata air, meningkatkan kebersihan kebun, memotong bagian yang sakit, pergiliran tanaman dan penyemprotan pestisida selektif.













Referensi
1.     ^ (Inggris) Orthosiphon aristatus, Taxonomy
2.     ^ a b c d e f g Herawaty, Tety dan Ari Novianti. 2006. Kumis Kucing. Badan Pengawas Obat dan Makanan, Direktorat Obat Aasli Indonesia. Halaman 4-13
3.     ^ (Inggris) Orthosiphon aristatus (Blume) Miq
6.     Dirjen Pom. 1980.Materia Medika Indonesia edisi IV.Jakarta: Depkes RI
7.     Surjowinoto,Moeso,dkk.2003.Flora.Jakarta:PT.Pradana Paramita










TABEL PENILAIAN
NO
NAMA
TANGGAL
KEGIATAN
PARAF






















































































































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh proposal makanan

Pengalaman cari kerja part-time 1

Make celana pendek aja