Bismillahirahmanirahim "Hari Akhir"

A.   Pengertian Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan dunia ini. Bagi orang islam wajib mengimani dan meyakini bahwa  suatu ketika nanti dunia yang kita huni beserta isinya ini akan hancur lebur, yang dikenal dengan hari kiamat. Setelah itu manusia akan di bangkitkan lagi dari alam kuburnya untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya, yakni manusia akan mempertanggungjawabkan semua yangf diperbuat selama hidup dunia. Bukti seseorang beriman kepada hari akhir adalah ia mau mempersiapkan diri untuk menyambut hari itu, yakni dengan banyak beramal saleh, contohnya salat lima waktu, infaq, belajar dengan giat, dan lain-lain.
Datangnya hari kiamat tidak ada orang yang tahukapan waktunya, datangnya hari kiamat merupakan rahasia Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Thaha ayat 15 yang artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang diusahakan”.(QS. Thaha : 15)
Firman yang lainnya : “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya, dan bahwasannya Allah membangkitkan semua yang ada dalam kubur”.(QS. Al-Hajj : 7)

Kejadian tersebut secara jelas digambarkan dalam Al-Qur’an Surah Az Zalzalah ayat 1-5, yang artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya:”Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritnya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”

Hari akhir menurut kalimatnya dipahami menjadi dua, yaitu:
1.      Hari akhir berarti hari yang paling akhir dalam hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini, yang dikenal dengan hari kiamat.
2.      Hari akhir berarti hari kebangkitan atau hari akhirat, yaitu terjadinya kehidupan alam akhirat dengan rangkaian peristiwa di dalamnya.

Hari kiamat juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Kiamat Sughra (kiamat kecil), yaitu kerusakan atau kematian yang dialami oleh sebagian kecil umat manusia yang ada di dunia. Misalnya kematian yang dialami seseorang  karena kecelakaan, sakit, bencana alam. Banjir, tsunami, gunung meletus, dan lain-lain.
2.      Kiamat kubro (kiamat besar), yaitu kematian dan kehancuran seluruh alam semesta ini tanpa kecuali. Setelah kejadian ini maka kehidupan di dunia akan berganti dengan kehidupan di akhirat.

Bukti bahwa hari kiamat itu akan datang
1. Bukti secara dalil aqli (dengan akal)
Semua yang diciptakan Allah SWT itu pasti ada batas akhir, yaitu mengalami kehancuran/kerusakan.
2. Bukti secara dalil naqli (dari Al-Qur’an dan Al Hadits)
A.     Surat Al Haqqah ayat 14 yang artinya: “dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.

B.     Surat Muhammad ayat 18 yang artinya: “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadataran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?”

C.       Surat Al Zalzalah ayat 1-5 yang artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mngeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”
Masih banyak lagi ayat-ayat yang menggambarkan kejadian hari kiamat. Hal ini merupakan peringatan dari Allah SWT kepada kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

B. KAPAN HARI AKHIR ITU DATANG?

Kiamat terjadi pada hari Jumat. Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
“Hari terbaik saat matahari terbit adalah hari Jumat. Di hari itu, Adam diciptakan; di hari itu, Adam dimasukkan ke surga; di hari itu pula, Adam dikeluarkan dari surga; dan kiamat tidak akan terjadi kecuali di hari Jumat.” (H.r. Muslim, Ahmad, dan Turmudzi)



C. TANDA-TANDA DATANGNYA HARI AKHIR

1. Matahari Terbit dari Barat.

Bersabda Rasulullah SAW : " Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari barat".

2. Munculnya Binatang Yang Ajaib.

Tanda Kedua datangnya hari kiamat adalah munculnya binatang ajaib yang bisa bercakap-cakap memberitahukan ayat-ayat Allah kepada orang-orang yang tidak beriman sebagaimana diceritakan di surat An Naml ayat 82.

3. Keluarnya Imam Mahdi

Seluruh isi bumi akan tunduk pada pemimpin ini, dan dunia akan dipenuhi dengan kejujuran dan keadilan.

4. Munculnya Almasih Dajjal

Seorang manusia yang menamakan dirinya almasih Dajjal yang artinya banyak dustanya dan penipuannya. Ia dapat berbuat keajaiban yang dapat memalingkan manusia dari agama yang benar, sehingga banyak manusia yang terpesona dengan propaganda dan kedustaannya.

5. Turunnya Nabiyullah Isa AS

Sesuai sabda Rasulullah SAW : " Demi Dzat yang Jiwaku dalam genggaman kekuasan Nya, niscayalah sudah dekat sekali turunnya Isa putra Maryam di kalangan engkau semua yang bertindak sebagai hakim yang adil. Ia akan mematahkan semua kayu salib ...dst."

6. Keluarnya Bangsa Ya'juj Ma'juj

Sebagaimana dikutip dalam hadits riwayat an Nawas bin sam'an : " Allah akan melepaskan bangsa Ya'juj Ma'juj dan mereka bergegas untuk keluar dari tempat yang tinggi...dst".

7. Keluarnya asap atau awan

Dalam surat Ad Dukhan ayat 10-12 yang artinya sebagai berikut : Maka nantikanlah olehmu hai Muhammad pada hari datangnya langit dengan membawa asap yang nyata, yang menutupi seluruh umat manusia. Allah berfirman "Inilah siksa yang pedih sekali". Para manusia bertanya ;" wahai Tuhan kami semoga engkau melenyapkan siksa ini dari kami semua, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang beriman.

8. Rusaknya Ka'bah (Baitullah)

Sabda Rasulullah SAW : " Akan merusak Ka'bah orang yang mempunyai roti sawik, banyaknya dua buah, yakni orang laki-laki dari Habsy" diriwayatkan oleh Imam Muslim

9. Lenyapnya Al Qur'an dari mushab dan hati

Sudah tidak ada lagi orang yang membaca dan melafalkan Al Qur'an, sekalipun hanya seayat.

10. Seluruh manusia menjadi kafir semua.

Jika masih ada di permukaan bumi ini orang Islam, sekalipun hanya seorang , maka hari kiamat belum akan tiba.

Demikian 10 tanda hari kiamat akan datang menurut Islam semoga menambah keyakinan dan ketaatan kitadalam beribadah dan menyembah Allah SWT.
















D. TERJADINYA HARI AKHIR MENURUT AL-QUR’AN DAN HADIST

Apabila Matahari Digulung
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP1J5_umoXwqTiX1IPOlGIiv49SpJoZOgRVRVoToFAnZJtlivpzQo2MDA6fSAyqQw_P3SuRJbwurqOUsiyo1-KHy9AuDD4RywfRkQvj1kYTYfpJ5gfisHqvzhnt0wsBPqKhHrgJ-1p66GK/s320/San.jpgDr. T. Djamaluddin dalam buku Menjelajah Keluasan Langit;Menembus Kedalaman Al Quran, yang diterbitkan Khazanah Intelaktual, halaman 81-82, menjelaskan bahwa kehancuran total alias kiamat bermula dari berkontraksinya alam semesta. Kalimat Apabila matahari digulung menggambarkan saat alam semesta mulai mengerut. Ketika itulah galaksi-galaksi mulai saling mendekat dan bintang-bintang, termasuk tata surya, saling bertumbukan atau dengan kata jatuh satu sama lain.

Alam semesta makin mengecil, akhirnya semua materi di alam semesta akan runtuh kembali menjadi satu kesatuan seperti pada awal penciptaannya. Inilah yang disebut Big Crunch (keruntuhan besar) sebagai kebalikan dari Big Bang, ledakan besar saat penciptaan alam semesta. Kejadian inilah yang tampaknya digambarkan dalam Surat Al-Anbiya 21:104.

Artinya: (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran- lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.

Dan apa bila bintang-bintang berjatuhan
Saat matahari terbenam dan kegelapan malam menyelimuti bumi, tataplah ke atas sana. Nun jauh di sana, tampak titik-titik bintang indah menghiasi angkasa. Nun jauh di luar bumi, ada jutaan, bahkan miliaran, galaksi-galaksi bagaikan pulau-pulau yang saling berjauhan yang berpenghuni miliaran bintang.

Matahari adalah salah satu bintang terdekat dan merupakan induk tata surya bermassa sekitar 300.000 kali massa bumi dan berukuran lebih dari sejuta kali besar bumi. Gaya gravitasinya mampu menahan semua anggota tata surya yang sedikitnya terdiri dari 9 planet, sekitar 42 satelit, ratusan ribu asteroid (planet kecil), miliaran komet, dan tak terhingga bongkahan batuan, logam, atau es yang disebut meteoroid yang bertebaran di ruang antar planet.

Matahari hanyalah salah satu bintang berwarna kuning yang berukuran sedang. Padahal, masih ada miliaran bintang yang ukurannya ratusan kali lebih besar dari matahari. Bumi, tempat kita berpijak, hanyalah satu planet kecil di tata surya. Planet Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus berukuran lebih besar dari pada planet bumi. (T. Djamaluddin 2006 : 28).

Pada ayat ini disebutkan dan apabila bintang-bintang berjatuhan, maksudnya, bahwa miliaran galaksi yang berpenghuni miliaran bintang akan saling bertabrakan dan keseimbangan semestapun kacau balau. Inilah peristiwa kiamat yang sangat mengerikan.

Dan apa bilagunung-gunung dihancurkan
Sejatinya, gunung-gunung itu berfungsi sebagai pasak bumi. (Q.S. An-Naba 78: 6-7).

Artinya: 6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, 7. dan gunung-gunung sebagai pasak?,

Bisa dibayangkan, apabila kita membangun tenda tanpa pasak, apa yang akan terjadi? Tentu tidak akan kokoh, bukan. Begitupun, bumi tidak akan stabil dan kokoh tanpa gunung-gunung karena gunung berfungsi sebagai pasaknya. Nah, pada saat bintang-bintang berjatuhan dan bertabrakan, sudah dipastikan bumi pun akan mengalami kehancuran total. Hal ini ditegaskan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan.

Tidak sedikit ayat yang menyinggung tentang gunung saat berbicara tentang kiamat. Ini menunjukkan peranan gunung dalam keseimbangan bumi. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat berikut, ”Mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, ’Tuhanku akan menghancurkannya pada hari kiamat dengan sehancur-hancurnya.” (Q.S. Thaha 20: 105) ”Dan gunung-gunung akan dihapuskan, hingga jadilah dia fatamorgana.”(Q.S.An-Naba78:20)

Dan apabila unta-unta bunting ditinggalkan
Al ‘isyar adalah unta bunting sepuluh bulan. Di kalangan orang Arab, inilah unta yang paling baik dan mahal. Dalam konteks sekarang, tentu bukan unta bunting yang dianggap berharga, namun boleh jadi kendaraan dan perhisan mewah. Pada hari terjadinya kiamat, manusia akan meninggalkan apa pun yang dinilainya berharga, bahkan orang yang dicintainya pun akan ditinggalkannya.

”Pada hari kamu melihat goncangan (kiamat) itu, lalailah wanita yang menyusui dari anak yang disusuinya itu, dan wanita-wanita hamil mengalami keguguran, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah sangat keras.” (Q.S. Al Hajj 22: 2). Pada ayat ini ada penegasan bahwa seorang ibu yang sedang menyusui anaknya akan meninggalkannya karena sangat ketakutan.

Dan apabila binatang-bintang buas dikumpulkan
Insting binatang sangat kuat menangkap isyarat alam. Pada saat alat pendeteksi gempa belum ditemukan, orang-orang dahulu sering menjadikan perilaku binatang sebagai isyarat akan terjadinya suatu pertiwa yang hebat di bumi. Apabila binatang-binatang buas turun dari hutan menuju daratan, ini boleh jadi isyarat akan terjadinya gempa hebat atau gunung meletus.

Dan apabila binatang-binatang buas dikumpulkan adalah isyarat bahwa binatang buas pun sepertinya hilang kebuasannya hingga mereka mau berkumpul. Padahal, sifat asli bianatang buas itu sangat individualis, mereka lebih suka hidup sendiri-sendiri. Namun, saat terjadi kiamat, mereka berkumpul dengan sangat ketakutan. Ini isyarat betapa dasyatnya peristiwa kiamat.

Dan apabila lautan dijadikan meluap
Kata sujjirat pada ayat ini mengandung makna meluap disertai mendidih. Pada hari kiamat, air laut akan meluap disertai mendidih. Mengapa bisa terjadi demikian? Peristiwa ini bisa terjadi ketika matahari membengkak menjadi bintang raksasa merah.

Menurut teori evolusi bintang, matahari kita akan membesar menjadi bintang raksasa merah menjelang kematiannya. Pada saat itu, matahari bersinar sedemikian terangnya hingga lautan akan mendidih dan kering, batuan akan meleleh dan kehidupan akan punah.

Matahari akan terus bertambah besar hingga planet-planet di sekitarnya, Merkurius, Venus, Bumi, Bulan, serta Mars akan masuk ke dalam bola gas matahari. Barangkali kejadian inilah yang diisyaratkan dalam Al Quran sebagai bersatunya matahari dan bulan. ”Ketika pemandangan telah kacau balau dan bulan hilang cahayanya; matahari dan bulan disatukan...” (Q.S. Al Qiyamah 55: 7-9). (T. Djamaluddin 2006: 81).

Dan apabila roh-roh dipersatukan
Ustadz Sayyid Quthb dalam tafsir Ad-Dzilal menyebutkan bahwa ayat ini paling tidak mengandung dua makna. Pertama, bisa jadi yang dimaksud dan apabila ruh-ruh dipersatukan adalah dipersatukan roh-roh itu dengan jasadnya sesudah dikembalikan penciptaannya. Maksudnya, semua manusia yang sudah mati, bahkan tulang belulangnya pun telah menjadi tanah, akan dikembalikan pada bentuk aslinya dan disatukan kembali dengan rohnya. Melakukan hal ini bagi Allah swt. tidaklah sulit, “Dan dialah yang menciptakan dari permulaan, kemudian mengembalikannya kembali, dan menghidupkannya kembali adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan milik-Nya sifat Maha Tinggi di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa Maha Bijaksana.” (Q.S. Ar-Rum 30: 27). Keduabisa jadi yang dimaksud dengan dan apabila roh-roh dipersatukan adalah akan dihimpunnya setiap kelompok roh-roh yang sejenis dalam satu kelompok tertentu, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut.

“Dan kamu menjadi tiga golongan, yaitu golongan kanan. Alangkah mulia golongan kanan itu. Dan golongan kiri, alangkah sengsara golongan kiri itu. Dan orang-orang beriman paling dahulu. Mereka itulah yang didekatkan pada Allah. Berada dalam surga kenikmatan.” (Q.S. Al Waqi’ah 56: 7-12).

Menurut ayat ini, pada hari kiamat roh-roh akan dihimpun dalam tiga kelompok.
Pertama, kelompok kanan adalah kelompok yang mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan;
Kedua, kelompok kiri adalah kelompok yang mendapatkan kehinaan dan kesangsaraan;
Ketiga, kelompok muqarrabin adalah kelompok yang mendapatkan pengormatan untuk didekatkan dengan Allah. Mereka bukan hanya mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan, namun juga posisinya didekatkan dengan Allah swt.

Dua macam penafsiran yang dikemukakan Ustadz Sayyid Quthb bisa diterima karena berlandaskan pada alasan-alasan yang bersumber dari Al Quran. Maksudnya, kita bisa menafsirkan ayat dan apabila roh-roh dipersatukan dengan dipersatukannya roh dengan jasad. Atau bisa juga bermakna, dikumpulkannya roh-roh manusia berdasarkan kelompok kualitasnya.

Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir : “Kapankah terjadinya ?”. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS AL-A’raaf :187)

“Telah dekat terjadinya Hari Kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah” (Q.S an-Najm : 57-58)



Al- Qori’ah

1- Hari Kiamat, 2- apakah hari Kiamat itu? 3- Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? 4- Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, 5- dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Al Qori’ah 1-5)

Al- Zalzalah

1- Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), 2- dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, 3- dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, 4- pada hari itu bumi menceritakan beritanya, 5- karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Al Zalzalah 1-5)

Al – Infitar

1- Apabila langit terbelah, 2- dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, 3- dan apabila lautan dijadikan meluap, ( Al Infitar 1-3)

At – Takwir

1- Apabila matahari digulung, 2- dan apabila bintang-bintang berjatuhan, 3- dan apabila gunung-gunung dihancurkan, 4- dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), 5- dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, 6- dan apabila lautan dipanaskan, (At Takwir 1-6)

Berikut Hadits yang berkaitan dengan kiamat :

Hadith Rasulullah SAW tentang kiamat

Daripada Abu Hurairah ra, bahawa RasuluLLah SAW telah bersabda (yang bererti) “Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jumat. Pada hari itulah Adam dicipta, pada waktu itu juga ia dimasukkan dalam syurga dan waktu itu juga dia dikeluarkan daripadanya. Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.”

(Hadith 
Riwayat Muslim, Abu Daud, Nasa’i serta Tirmidzi yang mengesahkannya).

Nabi Muhammad SAW bertanya pada para sahabat: “Apa yang sedang kalian perbincangkan? Para sahabat menjawab : Kami sedang membicarakan hari kiamat. Kemudian Nabi bersabda : Kiamat tidak akan terjadi sebelum kelihatan 10 macam tanda :
(1) Ad-Dukhon, asap atau kabut
(2) Dajjal
(3) Dabbaah
(4) Matahari terbit dari barat
(5) Turunnya Isa al masih
(6) Ya’juj Ma’juj
(7) Gerhana di timur
(8) Gerhana di barat
(9) Gerhana di wilayah arab
(10) Api menyala di Yaman menghalau umat manusia ke mahsyar.”


(Hadith Riwayat Muslim)

Dari Khuzaifah r.a., dari Nabi s.a.w. sabdanya:
Tidak akan berlaku hari kiamat sehingga dunia dikuasai oleh Luka’ bin Luka‘ (orang yang tidak tahu asal-keturunannya, yang buruk akhlaknya dan yang bodoh bebal)

(Hadith Riwayat Tirmizi dan Imam Ahmad)

Sabda Rasulullah s.a.w; “Tidak terjadi kiamat itu sehingga orang bersetubuh (berzina) seperti bersetubuh keldai di tengah jalan.”
(Hadith Riwayat Ibnu Hibban)

“Saat akhir tidak akan tiba hingga mereka (orang orang jahat) berbuat zina di jalan-jalan (tempat lalu lintas umum).”
(Hadith Riwayat Ibnu Hibban dan Bazzar).

Dari Ibnu Mas’ud r.a. dari Nabi SAW sabdanya:
Tidak akan berlaku hari kiamat melainkan semasa tidak ada di dunia selain daripada orang-orang jahat (yang tidak mengenal baik dan buruk)
(Hadith Riwayat Muslim dan Imam Ahmad)

“Kiamat tidak akan berlaku selagi masih ada orang yang menyebut perkataan “Allah, Allah.”
(Hadith Riwayat Muslim)




E. FASE-FASE HARI AKHIR

Proses Menuju Fase-fase Kehidupan Akhirat
 Pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan yang antara lain sebagai berikut ;
a) Yaumul Barzakh ( يَوْمُ الْبَرْزَخ ) yaitu masa penantian sebelum terjadinya hari kiamat besar (kiamat kubra)
Firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 100 :
Artinya :
Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan (Q.S.al-Mukminun : 100)
b) Yaumul Ba’ats (Hari kebangitan dari Alam Kubur) يَوْمُ الْبَعْثِ
Firman Allah dalam surat al-Mujadalah ayat 6
Artinya :
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang  telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.(Q.S. al-Mujadalah :6)
c) Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul di padang Mahsyar). يَوْمُ الْحَشْرِ
Firman Allah dalam surat al-An’am ayat 22
Artinya :
Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami berkata    kepada orang-orang musyrik: “Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dahulu kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?”. (Q.S. al An’am :22)
d) Yaumul Hisãb (Hari Perhitungan/Pemeriksaan) يَوْمُ الْحِسَابِ
Firman Allah dalam surat al-Insyiqãq ayat 8
Artinya :
Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (Q.S. al Insyiqaq :8)
e) Yaumul Mîzan (Hari Pertimbangan Amal) يَوْمُ الْمِيْزَانِ
Firman Allah dalam surat al-Anbiya’ : 87
Artinya :
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka  bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. (Q.S.al Anbiya’ : 87)
f) Yaumul Jaza (Hari Pembalasan) يَوْمُ الْجَزَاءِ
Firman Allah dalam surat al-Mukmin : 17
Artinya :
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (Q.S. al Mukmin : 17)
F. PERILAKU YANG MENCERMINKAN IMAN KEPADA HARI AKHIR

Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Hari Akhir

1.Senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT
2.Disiplin dalam melaksanakan shalat 5 waktu
3.Mencintai para fakir miskin
4.Menyantuni, memelihara, mengasuh dan mendidik anak – anak yatim dengan penuh kasih sayang
5.Berperilaku baik terhadap tetangga, menghormati tamu dan bertutur kata yang baik – baik saja atau diam
6.Melaksanakan 7 macam perilaku yang menyebabkan  memperoleh naungan (perlindungan) dari Allah SWT di Akhirat kelak.

G. SEGERALAH BERTOBAT ATAS KESALAHAN

Saatnya Kita bertobat

Jika Anda merasa memiliki banyak kesalahan, dosa, dan ma’siat, segeralah untuk bertobat. Tobat adalah jika kita segera kembali memperbaiki iman dan ketaqwaan kita.
Tiada guna daripada penyesalan-penyesalan akan yang lalu, bahkan penyesalan itu bisa membawa lagi ke jurang dosa berikutnya, yakni berburuk sangka kepada Allah atas takdirNya pada hamba-hambaNya, namun kita tidak boleh melupakan kesalahan-kesalahan, justru kebaikan-kebaikanlah yang harus dilupakan.
Coba Anda pikirkan dan hayati dengan baik, “ adakah kuasa pada hamba Allah mengatur jalan kehidupanNya ? “ Kami bertaruh sepenuh jiwa raga kami yang dalam genggamanNya bahwa jawabannya adalah “tidak ada sedikitpun kuasa pada diri hambaNya”
Mengapa karena jika jawabannya “hamba memiliki kuasa atas hidupnya” maka setidaknya satu sifat Allah dalam Asmaul Husna akan tergugat, yakni Al Qadir (Maha Berkuasa). Maha berarti tiada yang lain’
Jadi jika hamba tiada punya kuasa sedikitpun, maka apakah hamba itu bahkan bisa untuk berbuat kesalahan, dosa, dan ma’siat ? …
Lalu jika dosa-dosa itu pun daripadanya, maka “ untuk apa memusingkannya, kan semua sudah diatur olehNya”. Benar, seperti itulah jawaban akan hati-hati yang masih munafik, mengapa ? Karena yakin saja didalam dasar hati seperti itu pasti masih ada getaran untuk menjadi lebih baik, ketika mengatakan hal itu.Hanya analisa logika pikiran yang membuat kita terkadang dapat berkata seperti itu.
Setidaknya, tanda-tanda hamba yang masih tersisa iman kepada Allah di hatinya, adalah masih tertarik hasratnya untuk membuka website dengan tema seperti ini, bahkan memilih menu Taubat dan sampai kepada halaman yang tidak menarik ini, itu sudah luar biasa.
Insya’Allah pertemuan kita di halaman ini dan tepat saat Anda membaca tulisan ini, menandakan Allah masih mencintai Anda dan merindukan Anda kembali ke jalan kebenaranNya.
Allah telah mefirmankan hukum-hukumNya, menyatakan ancamanNya, memberikan hidayahNya, memberikan taufikNya, dan menjanjikan ampunanNya, yang semuanya terbungkus satu paket di dalam takdirNya. Takdir tiap hamba adalah rahasiaNya, namun tanda-tandaNya dapat kita lihat dan rasakan.
SETIDAKNYA JIKA ANDA TELAH MEMILIH MENU TAUBAT DARI HALAMAN SEBELUMNYA, DAN MEMBACA SAMPAI DI SINI, DAPATLAH KAMI YAKINKAN, JIKA JAUH DI DALAM LUBUK HATI ANDA, ADA LINTASAN-LINTASAN PERASAAN TAUBAT.
Inilah bagian dari tanda-tanda adanya hidayah dari Nya atas diri Anda. Jangan sia-siakan hidayah ini, Allah Maha Pengasih dan Penyayang, perkuat lintasan perasaan itu menuju kepada taubat yang sebenarnya, atas kehendakNya semata jua Anda bisa berada di jalan yang Haqq (benar).Sama sekali bukan da’wah dari Kami .
“ Ada tiga kategori tobat;
Yang pertama adalah tobatnya orang awam yang tidak mampu menangkap kebenaran Ilahi. Seseorang merasa ketidakpatuhannya kepada Allah sebagai sesuatu yang menggelisahkan dirinya dan karena sadar bahwa dosa-dosanya itulah yang membuat hatinya berkabut, dia berpaling kepada Allah dan mengucapkan tobatnya dengan kalimat-kalimat yang relevan, seperti misalnya “ Aku telah melakukan dosa, berilah aku ampunan”, atau Astaghfirullaha Al Adhzim.
a.       Yang kedua adalah orang-orang yang separuh sadar kembali akan kebenaran Ilahi di balik selubung eksistensi material. Dia merasakan getaran dosa di dalam batinnya dan merasa sangat menyesal terhadap apa-apa yang dilakukan atau muncul dalam pikiran atau hati yang tidak sesuai dengan kesadaran bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah, atau muncul penyesalan mendalam ketika menyadari bahwa hatinya lalai lalu mereka segera memohon perlindungan kepada kasih dan pertolongan Allah. Orang mencapai derajat kesadaran dan kewaspadaan spiritual ini adalah seperti yang diterangkan dalam sebuah hadist berikut ini; …bersabda ,”Orang yang tobat secara ikhlash atas dosa-dosanya adalah seolah-olah dia tidak pernah melakukannya. Ketika Allah mencintai hambaNya, dosa-dosanya tidak membahayakan dirinya, Lalu …mengucapkan ayat, Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertobat dan orang-orang yang selalu mensucikan dirinya.”  Ketika … ditanya tentang tanda-tanda tobat, …bersabda ‘ Tobat adalah penyesalan mendalam dalam hati.”
b.      Yang ketiga adalah orang-orang yang hidup dengan sangat hati-hati, yang hidup sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadist, “ bahkan ketika mereka itu tidur, hati mereka bangun,” akan segera menanggalkan apa saja yang menabiri antara Allah dengan hatinya dan fakultas batin lainnya, dan memperoleh kembali kesadaran tentang hubungan mereka dengan Cahaya dari Cahaya. Mereka selalu memanifestasikan makna Dia adalah sebaik-baik hamba ! sesungguhnya dia selalu bertobat {kepada Tuhannya}(QS.38:44)  “
Kemudian beberapa hadist yang menerangkan tentang tobat :
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a.berkata: …bersabda: Allah lebih senang menerima tobat eorang hambaNya melebihi dari gembira seorang yang turun di hutan yang berbahaya dengan kendaraan dan perbekalan makan dan minumnya, kemudian dia meletakkan kepala dan tidur.tiba-tiba ketika bangun, kendaraan yang membawa perbekalan makan minumnya telah hilang, maka ia berusaha mencari sehingga kepanasan, kelaparan dan kehausan, sehingga patah harapan lalu berkata: aku akan kembali ke tempat tidurku tadi lalu ia kembali dan tidur, ketika ketika bangun mendadak kendaraannya telah kembali lengkap dengan perbekalan makan minumnya.
Dari Anas r.a. berkata : …bersabda: Allah lebih senang menerima tobat seorang hambaNya, melebihi gembira seorang yang menemukan untanya yang hilang di hutan yang jauh.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata:…bersabda: Ketika Allah telah selesai mencipta semua makhluk, maka menulis dalam ketetapanNya yang ada padaNya di atas Arsy: Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan murkaKu.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: … bersabda: Ada seorang yang tidak pernah berbuat kebaikan berkata: Jika aku mati maka bakarlah mayatku kemudian buang abunya separuh di darat dan separuh di laut sebab demi Allah jika Allah menangkapnya pasti akan menyiksanya dengan siksa yang tiada taranya dari semua manusia seisi alam. Kemudian dilaksanakan wasiatnya, maka Allah menyuruh laut untuk mengumpulkan semua abunya demikian pula darat, dan sesudah dibangkitkan hidup ditanya: mengapakah berbuat itu? Jawabnya: karena takut kepadaMu dan Engkau ya Allah lebih mengetahui. Maka Allah mengampunkan baginya.
Dari Ibn Mas’ud r.a. berkata:… bersabda: Seorang terlanjur mencium wanita ajnabiyah, lalu ia datang kepada …untuk minta hukuman atas perbuatannya itu, tiba-tiba Allah menurunkan ayat: Tegakkan shalat pada waktu pagi dan sore dan sebagian waktu malam, sesungguhnya kebaikan itu dapat menghapus sayyi’at. Lalu orang itu bertanya :Yaa …, apakah ini khusus untukku saja? Jawab …: Bahkan untuk semua umatku.
Dari Al Qur’anul Karim dikutip:
Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
An Nisaa 110
Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.
AnNisaa 146
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al Furqaan 68, 69, 70
Adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.
Al Qashash 67
dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
Ar Rum 31
Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,
Asy Syura 25
Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka).
Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).
(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat,
Qaaf 31, 32, 33
Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
At Tahriim 4
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
At Tahriim 8
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat.
An Nashr 3
Kutipan dari http://www.halaqah.org
“Jelas kiranya bahwa usaha penyucian diri, langkah pertama yang harus dilakukan seseorang adalah tobat dari dosa-dosanya. Karena itu, stasion pertama dalam tasawuf adalah tobat. Pada mulanya seorang calon sufi harus tobat dari dosa-dosa besar yang dilakukannya Kalau ia telah berhasil dalam hal ini, ia akan tobat dari dosa-dosa kecil, kemudian dari perbuatan makruh dan selanjutnya dari perbuatan syubhat. Tobat yang dimaksud adalah taubah nasuha, yaitu tobat yang membuat orangnya menyesal atas dosa-dosanya yang lampau dan betul-betul tidak berbuat dosa lagi walau sekecil apapun. Jelaslah bahwa usaha ini memakan waktu panjang.”
“Syatahat yang diucapkan Abu Yazid, antara lain, sebagai berikut, “Manusia tobat dari dosanya, tetapi aku tidak. Aku hanya mengucapkan, tiada Tuhan selain Allah.”” “Dia juga mengucapkan, “Aku tidak heran melihat cintaku pada-Mu, karena aku hanyalah hamba yang hina. Tetapi aku heran melihat cinta-Mu padaku, karena Engkau adalah Raja Maha Kuasa.””
Mauwlana Jalaluddin Rumi berbicara tentang Tobat:
Aku telah bertobat kembali kepada Allah dengan tulus
Dan tak akan kulanggar sampai jiwa meninggalkan jazadku
Siapakah selain orang dungu yang melangkah ke arah kutukan
Setelah begitu banyak menderita
Hanya Allah pemberi hidayah, shalat adalah tiang (pasak) agama, tidak akan sanggup hamba untuk bertaubat jika dia tidak mempunyai tiang untuk berpegang. Dan tidak akan kuat pegangan hamba, jika pegangannya tidak di pangkal tiang (awal waktu)
Cari dan buktikan firman Allah Subhana wa Ta’ala : bahwashalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Firman Allah bukanlah tipuan dan dapat terbuktikan, insya’Allah.








H. GAMBARAN SURGA DAN NERAKA

Saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah, sesungguhnya orang yang tidak mengenal kemuliaan akhirat dan malas beribadah akan menganggap dunia ini sebagai negeri yang senantiasa ia tempati. Ia selalu merasa kurang terhadap apa yang dimilikinya, tidak pernah merasa cukup mengejar dunia sampai segala keinginannya terpenuhi. Padahal, apa yang ia usahakan, berupa harta, anak, dan lain-lain, semua itu tidak akan pernah menimbulkan kepuasan pada dirinya, bahkan mampu membawa kesengsaraan baginya. Seharusnya dia menyadari bahwa sebentar lagi kematian akan menghampirinya. Adapun orang yang mendapat taufik, dia menyadari bahwa dunia dan segala keindahannya itu hanyalah tipuan belaka, sehingga dia tidak terperdaya  bahkan sebaliknya akan bergegas menuju ampunan Allah serta surga yang seluas langit dan bumi, yang dipersiapkan bagi orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Kenikmatan di Surga
Saudaraku … bersegeralah menuju ampunan Rabb kalian dan surga yang seluas langit dan bumi. Di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun terbetik  di hati seorangpun. Hal ini sebagaimana dibenarkan oleh firman Allah ‘azza wa jalla yang artinya,
Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah : 17).
Di antara kenikmatan di surga yang Allah dan Rasul-Nya telah perkenalkan pada kita  adalah :
[1]. Merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya,” (Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.” (Muhammad : 15).
[2]. Mendapatkan isteri yang masih belia dan berumur sebaya, sebagaimana firman Allah yang artinya, ”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (An Naba’ : 31-33).
[3]. Hidup kekal dengan nikmat lahir dan batin, sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallambersabda yang artinya, “Siapa yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah, pakaiannya tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah sirna.” (HR. Muslim).
[4]. Diberi umur muda, sebagaimana Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Ahli surga, berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak, umurnya 30 atau 33 tahun.” (Shohihul Jaami’).
[5]. Memandang wajah Allah yang mulia, sebagaimana diriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika surga telah dimasuki oleh para penghuninya, ada yang menyeru : ‘Wahai penduduk surga, sesungguhnya Alloh mempunyai suatu janji untuk kalian yang janji tersebut berada di sisi Allah, di mana Dia ingin menuaikannya.’ Mereka berkata : ‘Apakah itu? Bukankah Dia telah memberatkan timbangan-timbangan kami, memasukkan kami ke surga, dan menyelamatkan kami dari neraka?‘ Beliau melanjutkan : ‘Maka Allah menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat-Nya (wajah Allah). Demi Allah, Allah belum pernah memberikan sesuatu pun yang lebih mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada melihat-Nya.” (HR. Muslim).
Masih banyak sekali ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang sifat-sifat surga, kenikmatannya, kesenangannya, kebahagiannya, dan keelokannya. Semoga Allah menjadikan kita sebagai penghuninya.

Jalan Menuju Surga
Jika ada yang bertanya tentang amal dan jalan menuju ke surga, maka jawabannya telah Allah berikan secara jelas dalam wahyu yang diturunkan kepada Rasul-Nya yang mulia. Di antaranya sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat Al Mu’minuun ayat 1-11. Beberapa sifat-sifat penghuni surga -semoga Allah menjadikan kita sebagai penghuninya- dari ayat tersebut adalah:
Pertama, beriman kepada Allah dan perkara-perkara yang wajib diimani dengan keimanan yang mewajibkan penerimaan, ketundukan, dan kepatuhan.
Kedua, khusyu’ dalam shalatnya yaitu hatinya hadir dan anggota tubuhnya tenang.
Ketiga, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia (yang tidak mempunyai faedah dan kebaikan).
Keempat, menunaikan zakat yaitu bagian harta yang wajib dikeluarkan atau mensucikan jiwa mereka (karena salah satu makna zakat adalah bersuci) berupa perkataan dan perbuatan.
Kelima, menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri dan budaknya.
Keenam, memelihara amanah yang dipercayakan dan memenuhi janjinya baik kepada Alloh, kepada sesama mukmin, ataupun kepada makhluk lainnya.
Ketujuh, melaksanakan sholat pada waktunya, sesuai dengan bentuknya yang sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kewajibannya.
Selain ayat di atas, Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga telah menjelaskan tentang jalan menuju surga yaitu dengan menuntut ilmu syar’i. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga.” (HR. Muslim). Ya Alloh, mudahkanlah kami untuk melaksanakan amalan-amalan ini dan menetapkan kami di atasnya.

Dahsyatnya Neraka
Saudaraku … kebalikan dari berbagai kenikmatan di atas, sebagian makhluk malah menuju neraka yang teramat panas. Dan Allah subhanahu wa ta’ala telah memperingatkan kepada kita tentang neraka dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya. Allah telah menggambarkan kepada kita tentang berbagai bentuk siksaan yang terdapat di dalamnya dengan penggambaran yang mampu membuat hati dan jantung ini serasa terbelah-belah. Maka perhatikanlah baik-baik terhadap apa yang datang dalam Al Qur’an dan As Sunnah tentang berbagai bentuk adzab (siksaan) di dalamnya.
Di antara siksaan-siksaan bagi penduduk neraka adalah :
[1]. Kulit mereka diganti dengan yang baru, sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab.” (An Nisa’ : 56).
[2]. Bara apinya membakar sampai ke hati, sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “(Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.” (Al Humazah : 6-7).
[3]. Mereka diseret ke neraka di atas wajah mereka, sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya,“(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka.” (Al Qomar : 48).
[4]. Minuman mereka seperti besi yang mendidih, sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Al Kahfi : 29).
[5]. Tubuh mereka membesar, sebagaimana sabda beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Gigi taring orang kafir besarnya seperti gunung uhud dan tebal kulit mereka seukuran tiga perjalanan.” (Shohihul Jaami‘)
Begitu syadiid (keras) siksaan ini, lalu siksaan apa yang paling ringan bagi penghuni neraka? Rasulullahshollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya ialah orang yang mengenakan dua sandal dari neraka lalu mendidih otaknya karena sangat mencekam panas dua sandalnya.” (HR. Muslim). Wahai saudaraku … tidakkah kalian takut dengan siksa yang pedih dan dahsyat ini ??!

Sebab-Sebab Masuk Neraka
Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis sebab yang menyebabkan seseorang masuk neraka -semoga Allah menyelamatkan kita darinya-.
Jenis pertama adalah sebab-sebab yang menyebabkan pelakunya tidak lagi beriman, menjadikannya kafir, sekaligus membuatnya kekal di neraka. Di antara sebab-sebab jenis pertama ini adalah :
Pertama, melakukan syirik akbar (besar), seperti bernadzar dan menyembelih kepada selain Alloh.
Kedua, kufur kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, hari akhir, serta qodho dan qodhar dengan cara mendustakan, menentang, ataupun meragukannya.
Ketiga, mengingkari kewajiban salah satu rukun Islam yang lima.
Keempat, mengolok-olok dan mencaci Allah, agama-Nya, atau Rasul-Nya.
Kelima, berhukum dengan selain hukum Allah dengan keyakinan hukum tersebut lebih benar dan lebih bermanfaat, atau setara dengan hukum Allah, atau meyakini bolehnya hal tersebut.
Ketujuh, kemunafikan yaitu menyembunyikan kekafiran dalam hatinya, akan tetapi dia menampakkan diri seolah-olah seorang muslim.
Jenis kedua adalah sebab yang menyebabkan pelakunya berhak masuk neraka, namun tidak kekal di dalamnya. Di antaranya ialah : durhaka pada kedua orang tua, memutuskan silaturahmi, memakan riba, memakan harta anak yatim, bersaksi palsu, dan sumpah palsu.
Ya Allah, selamatkanlah kami dari neraka, lindungilah kami dari negeri yang penuh kehinaan dan kerusakan, dan tempatkanlah kami di negeri orang yang berbakti dan bertakwa.

I. FUNGSI DAN HIKMAH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
1.      Menambah keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan di akhirat.
2.      Meyakini bahwa Allah swt akan memberikan balasan kepada hambanya sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.
3.      Dengan meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat optimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong kehidupan yang hakiki dan abadi kelak di akhirat.
4.       Menumbuhkan sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan khusuk dalam beribadah.
5.       Senantiasa melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar untuk mencapai ridha Allah swt.
6.       Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun yang buruk harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt kelak di akhirat.


REFERENSI

1.      stadz Amni Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
           Artikel www.KonsultasiSyariah.com
4.      Artikel www.remajaislam.com Muhammad Abduh Tuasikal
7.      http://roelwie.wordpress.com/tobat/










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh proposal makanan

Pengalaman cari kerja part-time 1

Make celana pendek aja